METODE AL-MASNIARI #Ustaz Abdurrohim Harahap



3M Dalam Metode Menghafal al-Masniari

Menghafal al Qur’an merupakan kegiatan yang terkesan sangat berat dan membosankan. Hal ini disebabkan karena metode yang dipakai monoton dan hanya mengaktifkan belahan otak kiri. Berbagai macam metode pun coba diteorikan dan dipraktekkan demi membuat proses tersebut terasa lebih ringan, atau bahkan menyenangkan. Salah satu metode yang belum lama ini ditemukan adalah metode al-Masniari. Metode ini dikenal dengan 3M yaitu Menghafal, Menulis, dan Memahami. Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat dan pangkal ayat melalui pengisian pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan metode ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing. Keberadaan metode ini menjadi solusi atas kebuntuan yang dihadapi para penghafal al Qur’an. Metode ini berupaya uuntuk memadukan beberapa metode sehingga proses menghafal tidak membosankan. Metode ini juga berusaha mengaktifkan belahan otak kiri dan otak kanan sekaligus sehingga diharapkan bisa diterapkan kepada penghafal al Qur’an dengan semua tipe belajar.


Download slide pelatihan:


Download slide simulasi:



Webminar Internasional metode menghafal almasniari- bersama Ustadz Abdurrohim Hrp (Founder Metode menghafal al-Masniari) dan Tim Tarbawi Selangor Malaysia (Ustadz Adni abd Razak dkk..) berjalan lancar. Jazakumullah khaerrr Abdurrohim Hrp dan ustadz Adni abd Razaq.












"SEMINAR METODE MENGHAFAL AL-MASNIARI". Ustadz Abdurrohim Hrp Memberikan Seminar penggunaan metode menghafal al-Masniari di Ma'had tahfidz Qolqolah Jalan Pendidikan Bandar Setia. Sejak Awal bediri, Ma'Had Tahfidz Qolqolah telah berkerjasama dengan Masniari Quran center dalam menerapkan metode menghafal al-Masniari (Menghafal, Menulis, Memahami). Dan kini kedua belah pihak sedang mengembangkan metode membaca "al-mahera" (membaca, menulis, dan tajwid) yang juga di prakarasi oleh Ustaz Abdurrohim Hrp. Jazakumullah Khaerrr Ustaz semoga Sehat selalu dan di mudahkan segala urusan Aminnn ya rabbal 'alamiiiiiin.


FILE SLIDE PRESENTATION
           


FILE SLIDE SIMULASI

A. Pembukaan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan nikmat kepada hamba-hambanya, terutama dalam hal ini nikmat pikiran sehingga mampu menyusun kurikulum tahfiz Al-Masniari dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW Yang telah membimbing setiap ummatnya ke jalan yang di ridhai Allah SWT, semoga kita sebagai umatnya mendapat sayafa’at di akhir kelak nanti amin ya rabbal ‘alaminnnn.........






         Anak-anak bersemangat dalam menghafal dengan menggunakan metode al-masniari

SIMULASI CARA PENGGUNAAN BAGIAN 1:https://www.youtube.com/watch?v=6oSbWcnsx44 

SIMULASI CARA PENGGUNAAN BAGIAN 2: https://www.youtube.com/watch?v=lFx4IqEfLhM&t=10s



baca juga: http://unida.gontor.ac.id/cara-menghafal-al-quran-metode-3t1m/  



lihat juga:  https://kabarnewstv.blogspot.com/2020/10/metode-menghafal-al-masniari.html

B. Latar Belakang Penyusunan Kurikulum Tahfiz Al-Masniari 

Berdasarkan dari pengalaman penyusun sebagai guru tahfiz yang terdiri dari berbagai tingkatan umur mulai dari anak di bawah 5 tahun sampai dewasa, penyusun masih melihat banyaknya siswa yang hanya sekedar hafal namun tidak tau cara menuliskan ayat yang dibacanya serta tidak memahami apa yang telah dihafalnya. Hal ini karena siswa hanya dituntut untuk setor hafalan tanpa dituntut untuk mengetahui cara menulis, mengingat nomor ayat, dan memahami kandungan ayat yang dihafalnya. Walaupun demikian penyusun tidak menutup kemungkinan beberapa guru pembimbing tahfiz sudah melakukannya. Oleh karena itu dalam hal ini penyusun beri’tikad untuk membuat sebuah metode menghafal al-Qur’an untuk melengkapi keperluan guru-guru tahfiz agar kurikulum yang digunakan memiliki standart yang mumpuni. Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan metode ini juga siswa lebih aktif dan keadaan kelas lebih kondusif karena setiap siswa mengerjakan kurikulum tahfiznya masing-masing. Untuk tahap awal, Kurikulum tahfiz al-masniari ini terbagi kepada 5 jilid yang terdiri dari; jilid satu (juz 30), jilid dua (juz 29), jilid 3 (juz 28), jilid 4 (juz 27), jilid 5 (juz 26), dan insyaAllah terus dalam penyempurnaan hingga lengkap 30 juz al-Qur’an. Dengan demikian pada tahap awal siswa sudah dapat menghafal 5 juz al-Qur’an. Kemudian untuk hafalan selanjutnya siswa akan memulai dari juz satu (pertama) yaitu surah al-Baqarah.


baca juga: https://www.buatbuku.com/book/mencari-hidayah-tuhan

C. Tujuan Penyusunan Metode Al-Masniari

Metode menghafal AL-MASNIARI ini disusun untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tidak hanya sekedar hafal, tetapi siswa juga dapat sekaligus pandai menulis tentang ayat yang dihafalnya, memahami kandungan yang dihafalnya, serta siswa dapat mengingat nomor ayat melalui pengisian angka pada kolom yang telah disediakan pada metode ini. Selain kepada siswa, metode ini juga mempermudah guru pembimbing untuk memantau hafalan siswanya serta lebih mudah dalam membuat laporan perkembangan hafalan setiap siswa. Dengan metode ini juga siswa lebih aktip dan keadaan kelas lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan kurikulm tahfiznya masing-masing.






 D. Kenapa dinamakan al-Masniari?

Al-masniari berasal dari akar kata “Masniari” yang artinya cerdas. Dengan menggunakan metode ini siswa diharapkan menjadi siswa yang cerdas dalam berinteraksi dengan al-Qur’an. Masniari merupakan nama dari ibu penyusun yaitu Masniari Nasution. Metode ini dinamakan dengan nama orang tua penyusun adalah sebagai hadiah persembahan kepada ayahanda Safran Hrp dan ibunda Masniari Nasution yang telah berjasa dalam memberikan pendidikan yang baik kepada penyusun hingga saat ini. Penyusun berharap dengan adanya metode ini dapat mempermudah banyak insan dalam menghafal kalam Allah SWT yang dengan harapan itu kebaikan dan pahala mereka yang menggunakannya terus mengalir kepada ayah dan ibu, ayah/ibu mertua, isteri, anak, dan keluarga. Penulis berharap metode ini terus dapat digunakan sampai akhir zaman sehingga amal jariyah bagi keluarga dan mereka yang menggunkannya terus bertambah Aminnnn ya rabbal ‘alaminnnnnnn. 




baca juga:https://waspada.id/headlines/baca-al-quran-tingkatkan-keimanan/

  E. Kelebihan Dalam Menggunakan Metode Al-Masniari 

  1.  Siswa akan mampu menghafal sekaligus mengingat setiap pangkal ayat yang dihafalnya. 
  2. Siswa dapat menghafal sambil beraktifitas, yaitu dengan mengikuti metode yang telah dijelaskan.
  3. Siswa menghafal sekaligus belajar menulis tentang ayat yang dihafalnya.
  4. Melalui kode nomor ayat, siswa dapat mengingat nomor urutan ayat pada surah tersebut. 
  5.  Melalui metode ini, suasana kelas akan lebih kondusip karena setiap siswa mengerjakan aktifitas menghafalnya masing-masing.  
  6. Siswa lebih aktif  berinteraksi dengan al-QurΓ‘n. 
  7.  Memudahkan guru pembimbing dalam membuat laporan hafalan setiap siswa. 
  8.  Hafalan siswa lebih mutqin karena dibarengi dengan menulis.   



    F. Kekurangan

    Buku ini hanya berlaku sekali pakai dalam satu periode menghafal. 


    G. Langkah Menggunakan Metode Al-Masniari:

  1. Sebelum memulai hafalan, siswa diwajibkan menghafal terlebih dahulu nama surah, arti surah dan jumlah ayat dalam surah tersebut. 
  2. Selanjutnya, siswa diwajibkan membaca didepan guru masing-masing secara Talaqqi 1-3 kali sehingga tidak terjadi kesalahan dalam bacaan saat menghafal. 
  3. Setiap kali membaca/menghafal, siswa diwajibkan menulis pangkal ayat yang ada di dalam kolom yang kosong. 
  4. Pada kolom selanjutnya, setelah membaca/menghafal siswa diwajibkan menulis nomor ayat yang ada di dalam kolom yang kosong.  
  5. Pada kolom yang berisi angka, siswa diwajibkan menghafal ayat sesuai angka, selanjutnya angka tersebut di diberi tanda silang. 
  6. Pada kolom yang panjang, setelah membaca/menghafal siswa diwajibkan menulis ayat yang telah dihafal.
  7. Pada kolom murajaΓ‘h siswa diwajibkan memberikan tanda silang pada nomor ayat setelah menghafalnya. 
  8. Apabila siswa masih belom hafal setelah melakukan langkah diatas, maka siswa dapat mengisi ulang nomor ayat (menebalkan nomor ayat pada kolom) yang telah diisi sebelumnya sampai siswa benar-benar hafal. 
  9. Setelah siswa hafal satu surah, siswa diwajibkan mengisi nomor ayat pada kolom yang tersedia secara berurutan, selanjutnya setelah siswa menyelesaikannya maka ia tasmi’ kepada guru pembimbing. Pada saat siswa tasmi’, maka guru pembimbing diwajibkan mengisi nomor ayat pada kolom kosong. 
  10.  Setelah siswa menyelesaikan satu surah hafalannya, kemudian guru pembimbing dituntut untuk memberikan tazkirah singkat dan mufradat penting kepada siswa berkaitan inti sari daripada surah tesebut, kemudian siswa menuliskannya pada lembaran kosong yang tersedia. 



baca juga:http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/medag/article/view/3963

H. Catatan Penting Untuk Siswa dan Guru 

Apabila siswa belum pandai menulis, maka siswa boleh menuliskan HURUF AWAL yang terdapat pada pangkal ayat tersebut, misalnya: 

 Pada kolom ayat dituliskan وَΨ§َΨ±ْΨ³َΩ„َ maka siswa hanya menuliskan huruf و pada kolom kosong. 

 Atau pada kolom ayat dituliskan ΨͺَΨ±ْΩ…ِيْΩ‡ِΩ…ْ maka siswa hanya menuliskan huruf Ψͺ pada kolom kosong.

  Atau pada kolom ayat dituliskan Ω‚ُΩ„ْ siswa hanya menuliskan huruf Ω‚ pada kolom kosong, demikianlah seterusnya. 

Namun pada kolom nomor ayat, siswa tetap diwajibkan menuliskan nomor ayat dan memberi tanda silang pada nomor ayat sepertimana yang telah dijelaskan diawal. 



Info pemesanan  dan kerjasama:

 abdurrahimharpy@gmail.com 
atau 085397494386 (Mahera Izzah) 

Contoh Simulasi:


setelah menghafal ayat, santri akan menghafal mufrodat dan memahami intisari surah dinatu oleh guru pembimbing






Profil Penulis




Ustaz Abdurrohim Harahap 
(Penyusun Metode Al-Masniari)


Abdurrohim Harahap lahir pada tanggal 26 Januari 1994 di Desa Seirakyat, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, Indonesia. Beliau adalah anak pertama dari pasangan ayahanda Safran Harahap dan Ibunda Masniari Nasution. Pada tahun 2000 beliau memuali pendidikan di Sekolah Dasar 112213 SeiRakyat. Disaat yang sama beliau juga menimba ilmu Agama di sekolah Al-Jam’iatul Wasliyah selama 6 tahun ditempat kelahirannya, kemudian pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Panai Hulu, selepas itu ia melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Ahmadul Jariyah KotaPinang. Setelah lulus dari Pesantren ia kembali melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Sumatra Utara dengan mengambil jurusan Tafsir Hadist Internasional, yang merupakan beasiswa penuh hingga bergelar Sarjana (S1). Tidak sampai disitu, pada tahun 2019 akhir beliau melanjutkan pendidikan jenjang S2 Jurusan al-Qur’an dan Hadits Akademi Pengajian Islam University Malaya di Kuala Lumpur Malaysia. Selain menulis beliau juga aktif dalam kegiatan Mengajar, Dakwah, dan Organisasi kemasyarakatan. Pada tahun 2017/2018 beliau mengemban amanah sebagai Sekjend. Forum Komunikasi Muslim Indonesia cabang Kuala Lumpur dan juga diberi amanah sebagai Ketua umum PPI-UM (Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Malaya) pada tahun yang sama (2017/2018). Sejak duduk dibangku sekolah dasar beliau sudah gemar membaca buku-buku Islami. Pada saat duduk dibangku Aliyah beliau telah menulis buku yang berjudul “Panduan Fardu Kifayah Lengkap“ yang merupakan buku pertama hasil tulis tangan yang beliau tulis. Saat ini beliau telah menulis beberapa tulisan diantaranya, Buku; Mencari Hidayah Tuhan, mengungkap Motivasi Kehidupan dalam Al-quran, 4 Langkah menuju sukses (Penerbit Wade Group Yogyakarta). Jurnal; Integrasi al-Qur’an dan sains terhadap kurikulum sains di sekolah, Metodologi A. Mukti Ali dalam penafsiran al-Qur’an; analisis terhadap kita tafsir al-Qur’an di Nusantara (Jurnal uinsu.ac.id). Majalah; LGBT Manusiawikah?, Uang dan Kursi ( Majalah Tabligh Nasional). Melalui pesan biografi singkat ini, beliau mengucapkan terimaksih kepada guru-guru yang telah memberikannya ilmu yang bermanfaat, terutama kepada ayah dan ibunda yang selalu memberikan motivasi dan selalu hadir disaat susah dan senang dalam menjalani kehidupannya. “(Nasehat dan Jasamu Tidak Akan Pernah Kulupakan Ayah dan Ibu)”.



GENERASI  QUR'ANI DIMASA AKAN DATANG


Alhamdulillah wa syukurillah tepatnya malam ini M. wahid telah menyelesaikan 1 juz al-qur'an menggunakan metode al-Masniari yaitu menghafal, menulis, dan memahami (hanya dalam 36 Hari). kami ucapkan Jazakumullah khaerrr atas kerjasama orang tua. InsyaAllah dokumentasi dalam bentuk vidio akan segera kami buat di youtub agar memudahkan kita untuk melihat dan mengenang anak2 kita dan menjadi pembelajaran bagi mereka di masa besar nanti, karena merek tidak hanya menghafal, tapi juga menulis dan memahami dan metode ini merupakan metode pertama di Indonesia dan M wahid adalah orang pertama yang berhasil mengaplikasikannya dengan sangat sangat baik. semoga Allah terus memudahkan kita dalam mewujudkan generasi qur'ani Aminnn aminnn ya rabbal 'alaminnn
Alhamdulillah ya Rabb tepat hari ini kak Nazwa adalah orang yang kedua berhasil menggunakan metode al-masniari. Nazwa telah menyelesaikan 1 juz hafal, tulis, dan faham dengan menggunakan metode al-masniari dalam waktu 41 hari. Beliau tidak hanya hafal, tetapi juga telah menuliskan hafalannya dalam 1 juz dan juga telah menghafalkan mufrodat dan memahaminya. Semoga metode Al-masniari terus mencetak generasi qur'ani, yang tidak hanya sekedar hafal, tetapi juga mampu menulis dan memahaminya Aminnnn ya rabbal Alamiiiinnnnn πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ€²πŸ€²πŸ€²πŸ€²πŸ€²πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ€²πŸ€²πŸ€²πŸ€²πŸ€²πŸ€²πŸ€²πŸ€²πŸ€²
Alhamdulillah santri ke 3 yang khatam jilid 1 al-Masniari (menghafal, menulis, memahami) atas nama Faiz Nur Rizki. Semoga Istiqomah ya nak untuk menghafal jilid 2 Aminnnnn
Alhamdulillah santri ke 4 yang khatam jilid 1 al-Masniari (menghafal, menulis, memahami) atas nama Dhinukum hakiki. Semoga Istiqomah ya nak untuk menghafal jilid 2 Aminnnnn
Alhamdulillah santri ke 5 yang khatam jilid 1 al-Masniari (menghafal, menulis, memahami) atas nama Zahira. Semoga Istiqomah ya nak untuk menghafal jilid 2 Aminnnnn
Alhamdulillah santri ke 6 yang khatam jilid 1 al-Masniari (menghafal, menulis, memahami) atas nama Ahmad Raziq. Semoga Istiqomah ya nak untuk menghafal jilid 2 Aminnnnn





SIMULASI CARA PENGGUNAAN BAGIAN 1:https://www.youtube.com/watch?v=6oSbWcnsx44 



SIMULASI CARA PENGGUNAAN BAGIAN 2: https://www.youtube.com/watch?v=lFx4IqEfLhM&t=10s

Komentar

Postingan populer dari blog ini

jembatan SEI RAKYAT " RUNTUH" akankah dibiarkan?

Metode al-mahera

Ustadz Abdul Somad tengah jadi buah bibir